Berburu Mentari Tenggelam Super Cantik di Ketinggian Candi Ratu Boko Jogja

Sudahkah Candi Ratu Boko Jogja masuk dalam bucket list Anda ? Jika belum, maka cantumkanlah segera. Kompleks ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau tetapi juga menunjukkan betapa majunya kehidupan di masa lampau.

Karena, di tengah keterbatasan sumber daya dan sarana prasarana yang ada, ternyata candi ini tetap berhasil di bangun di atas lahan perbukitan yang tinggi dan sangat sulit dijangkau.

Asal-Usul Candi Ratu Boko

Mengunjungi candi ini adalah bagian dari refreshing mata, kaki dan pikiran. Selain puas berkeliling melihat pemandangan, Anda bisa membebaskan diri untuk berimajinasi sejenak sebagai penghuni istana di masa lalu.

Di masa lalu, candi ini memang merupakan istana megah yang menjadi kebanggan Mataram Kuno. Pembangunannya memakan waktu cukup lama dan baru dirampungkan pada abad ke – 8.

Meski begitu, candi ini sempat lama menghilang dan tak mendapat perhatian, sampai seorang Arkeolog Belanda bernama Van Boekholtz berhasil menemukannya pada tahun 1970-an.

Saat itu, temuan-temuan awal Arkeolog tersebut masih berupa sisa-sisa reruntuhan purbakala saja yang menyebar di atas bukit.

Selang seratus tahun kemudian, FDK Bosch mengadakan penelitian untuk menyelesaikan penemuan situs kuno Ratu Boko. Penelitan tersebut menyebabkan perubahan nama situs dari Candi Tak Bernama menjadi Keraton Ratu Boko.

Kini, lokasi ini jadi salah satu destinasi wisata andalah di Yogyakarta. Banyak wisatawan lokal dari sekitar Jogja dan Jawa Tengah, hingga wisatawan asing yang berkunjung ke candi ini.

Menyusuri Keraton Ratu Boko

Sejarah kerajaan Ratu Boko
Ratu Boko by Dejogjaadventure.com

Saat menapaki satu per satu anak tangga yang berjajar rapi di depan pintu utama, Anda akan merasa seperti seorang putri dan pangeran yang baru saja melanglang buana ke negeri orang dan sedang dalam perjalanan pulang menuju ke istana.

Gapura tersebut barangkali dulunya tak se-lapang ini. Bahkan mungkin sempat mendapat penjagaan ketat dari punggawa Mataram Kuno, sehingga sulit bagi orang asing untuk memasukinya.

Tapi lihatlah kondisinya kini, pintu yang dulunya selalu “tertutup rapat”, sekarang terbuka lebar dan bisa dimasuki oleh semua orang.

Daya tarik Situs Ratu Baka tak hanya terletak pada gerbang utamanya yang megah, namun juga keindahan alam yang memukau. Anda akan mendapati hamparan rumput hijau yang sangat luas di hiasi dengan gugusan candi kuno di hampir seluruh bagian permukaannya.

Di sebelah utara misalnya. Ada sebuah bangunan candi yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 26 x 26 meter. Candi setinggi kurang lebih 3 meter ini punya nama yang cukup unik, yakni Candi Pembakaran.

Namun, Candi Pembakaran bukan satu-satunya bangunan yang punya konstruksi unik, ada bangunan lain yang tak kalah menarik.

Bangunan tersebut terdiri dari susunan batu polos tanpa lubang yang tingginya sekitar 2 meter. Letaknya berada di sebelah selatan dan berbentuk segiempat. Kata orang-orang sih bangunan ini dulunya adalah sebuah panggung. Benar tidak ya ?

Sementara tak jauh dari bangunan candi tersebut, Anda akan melihat bangunan yang cukup kokoh. Bentuknya menyerupai pendopo atau balai pertemuan, namun dengan tinggi tembok yang lebih rendah. Berbentuk segiempat, bangunan ini dilengkapi dengan tiga pintu yang berada di sisi utara, selatan dan barat.

Bangunan yang satu ini memang menjadi spot favorit para wisatawan. Hal itu lantaran panorama sunset yang dihadirkannya begitu menawan hingga mampu membius banyak orang.

Tak heran, banyak orang memilih datang di waktu petang untuk dapat menikmati keindahan sunset di atas pelataran candi Ratu Boko yang berada di ketinggian 195 mdpl tersebut.

Anda yang datang di waktu “emas” bisa melihat momen matahari terbenam sekaligus berswafoto. Salah satu tips yang bisa Anda tiru untuk menghasilkan efek fotografi yang keren ialah dengan berdiri di antara anak tangga.

Berdiri di sudut tersebut akan menampilkan efek siluet yang indah. Dimana sinar matahari akan seolah menyongsong Anda dari kejauhan dan memberi efek pencahaayan yang memukau bak di film-film Hollywood.

Karena panorama yang disajikan begitu memikat, tak jarang kawasan ini dijadikan sebagai lokasi foto pre-wedding atau venue resepsi pernikahan.

Baca : Berenang seru di Umbul Ponggok.

Rumah Makan Dekat Candi

1. Boko Sunset Resto

Boko Sunset Resto
Boko Sunset Resto

Jika perut mulai lapar, Anda bisa mengunjungi Boko Sunset Resto untuk merasakan sensasi menyantap makanan ditemani panorama sunset yang menawan. Restoran yang mengklaim diri sebagai resto vegetarian ini menyajikan menu kuliner lezat yang nggak bikin perut Anda offside.

Meski begitu, Boko Sunset Resto juga menyajikan menu berdaging, lho, misalnya seperti steak dan ayam goreng. Kisaran harga yang ditawarkan per porsi dimulai dari Rp. 75 ribu hingga Rp. 200 ribu. Bagaimana ? Tertarik ?

Boko Sunset Resto berlokasi di Bokoharjo, Prambanan, Gatak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Ayam Goreng Candisari Kalasan

Restoran Ayam Goreng Candisari Kalasan menyajikan ragam menu kuliner khas Indonesia yang lezat dan menggugah selera, mulai dari ayam goreng hingga olahan laut, sangat tepat untuk dijadikan pilihan saat pergi berwisata.

Resto yang tutup pukul 8 malam ini menawarkan konsep makan lesehan yang memungkinkan Anda untuk makan sambil duduk di atas lantai.

Hal tersebut tentu jadi kelebihan tersendiri buat Anda yang mendambakan suasana kekeluargaan. Dimana Anda tidak cuma menyantap makanan lezat saja, namun juga bisa menikmati waktu berkualitas bersama keluarga.

Ayam Goreng Candisari Kalasan berlokasi di Jalan Solo KM 14, Tamanmartani, Bendan, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca : Anda suka pantai ? Wajib ke Karimunjawa.

Lokasi Candi

Lokasi candi Ratu Boko berada di Jalan Raya Piyungan – Prambanan KM. 2, Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, D.I. Yogyakarta.

Ingin datang ke sini ? Anda bisa menempuh perjalanan singkat dari pusat kota Jogja menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Lewat Jalan Raya Jogja-Solo, perjalanan sejauh 17 km dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 46 menit saja.

Jangan lupa mampir ke loket untuk membeli tiket masuk. Jika datang sendiri, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp. 40 ribu untuk mengantongi satu tiket masuk.

Sementara jika membawa anak, Anda harus menambah biaya sekitar Rp. 20 ribu. Nanti, jika sudah mengantongi tiket masuk, Anda bisa menjelajah Candi Ratu Boko sepuasnya.

Tempat ini tutup pukul 5 sore setiap harinya, jadi pastikan Anda datang sebelum matahari tenggelam, ya.

Ayo Berikan Ulasan Anda

Berikan informasi dan penilaian terbaik Anda untuk membantu wisatawan lain yang berkunjung.